In Memoriam Metallica's Cliff Burton (R.I.P. 1962 - 1986)
Dilahirkan dengan nama Clifford Lee Burton pada 10 Februari 1962 di Castro Valley, Califronia, AS. Cliff bergabung dengan Metallica tahun 1982 menggantikan Ron McGovney dan terlibat dalam pembuatan 3 album pertama mereka: Kill ‘Em All, Ride the Lightning, dan Master of Puppets. Dia juga ditulis sebagai salah satu penulis lagu ‘To Live Is to Die’ dalam album keempat ...And Justice For All.
Cliff adalah anak Ray dan Jan Burton, memiliki 2 kakak Scott dan Connie. Ketertarikan pada musik terjadi saat ayahnya memperkenalkan musik klasik dan dia mulai les piano. Ketika menginjak remaja Cliff tertarik musik rock, klasik, dan akhirnya heavy metal. Mulai main bass saat usia 13 tahun, setelah meninggalnya sang kakak. Ray Burton menirukan ucapan Cliff saat itu: “Aku akan menjadi bassis terbaik untuk kakakku.” Dia berlatih hingga 6 jam setiap harinya (juga dilakukan setelah gabung Metallica). Pengaruh musik selain jazz dan klasik bervariasi, dari southern rock dan country hingga blues. Cliff pernah ungkapkan bahwa Geezer Butler (Black Sabbath), Misfits, Phil Lynott (Thin Lizzy), dan Geddy Lee (Rush) mempengaruhi gaya permainan bass-nya.
Saat masih sekolah di Castro Valley High School, Burton membentuk band pertamanya, EZ-Street. Nama itu diambil dari sebuah bar topless di Bay Area. Anggota lain dari band ini adalah gitaris masa depan Faith No More Jim "Fatso" Martin, serta drummer Mike Bordin yang nantinya juga drummer Faith No More dan band Ozzy Osbourne.Burton dan Martin kembali berkolaborasi ketika mereka satu kampus di Chabot College di Hayward, California. Band kedua mereka, Agents of Misfortune, mengikuti Hayward Area Recreation Departement’s Battle of Bands contest tahun 1981. Audisi mereka direkam video dan menunjukkan gaya khasnya dalam bermain bass.
Video itu juga menunjukkan bagian yang nantinya muncul di album Metallica Kill ‘Em All, yaitu solo bass khasnya di lagu ‘(Anesthesia) Pulling Teeth’, dan juga intro kromatik untuk ‘For Whom the Bell Tolls’ dalam album Ride the Lightning.
Beberapa saat setelah Battle of Bands, Cliff bergabung dengan band besar pertamanya, Trauma. Burton merekam lagu ‘Such A Shame’ dengan mereka untuk album kompilasi Metal Massacre 2. Tahun 1982 Trauma menuju Los Angeles untuk main di club Whiskey A Go-Go. Di antara para penonton terdapat James Hetfield dan Lars Ulrich yang memang mencari bassis baru untuk Metallica. James mengungkapkan suara yang ditimbulkan oleh Cliff dengan bassnya (bagian dari Anesthesia) sebagai “amazing shredding”. Mereka berdua sempat mencari-cari asal suara yang mereka duga suara gitar itu, tapi ternyata di panggung hanya seorang bassis sedang melakukan solo.
Mereka langsung mengajak Cliff bergabung. Saat itu Cliff merasa Trauma ‘sudah mulai sedikit komersil’ menyanggupi, namun kembali menolak ketika dia harus pindah ke Los Angeles. Kemudian Cliff mengatakan bersedia bergabung jika markas Metallica pindah dari Los Angeles ke San Francisco Bay Area. Karena keinginan kuat merekrut Burton, beberapa saat kemudian Metallica memindahkan markas dari LA ke El Cerrito, Bay Area, kota di pesisir San Francisco.
Cliff terlibat dalam proses pembuatan demo Megaforce, untuk bahan rekaman album pertama Metallica Kill ‘Em All. Mereka sebenarnya mengajukan judul album pertama ini Metal Up Your Ass dengan gambar sampul: tangan memegang pisau keluar dari lubang toilet, namun ditolak oleh kalangan distributor rekaman. Mendengar hal itu Cliff berkomentar: “We should just kill ‘em all, man.”
Ternyata kalimat itu disukai anggota band lain lalu dijadikan judul album. Di album inilah solo bass Burton yang berjudul ‘(Anesthesia) Pulling Teeth’ begitu terkenal karena gaya melodik dan penggunaan pedal wah-wah, yang tidak umum digunakan oleh bassis.
Di album kedua mereka Ride the Lightning, Cliff juga menggunakan pedal lagi dalam intro ‘For Whom the Bell Tolls’ dan “lead bass” pada ‘The Call of Ktulu’. Album inilah yang membuat label besar seperti Elektra Records melirik dan mengikat kontrak dengan Metallica untuk menggarap album berikutnya.
Menurut Flemming Rasmussen, sound engineer album kedua ini, Cliff Burton adalah pribadi yang unik. Cliff lebih merupakan 'orang panggung' sehingga Flemming harus membuat Cliff nyaman saat rekaman album kedua dengan membuat 2 ruangan khusus, satu berisi Cliff sendirian dan speaker di ruang lain, membuat Cliff merasa di atas panggung saat rekaman dilakukan.
Album ketiga, Master of Puppets, adalah album yang dikenal sebagai tonggak utama dalam aliran musik heavy metal dan sub-genre thrash metal. Burton muncul secara menonjol di beberapa lagu, terutama dalam ‘Orion’, yang sekali lagi menunjukkan gaya ‘lead bass’ Cliff. Sedangkan lagu ‘Master of Puppets’ adalah lagu yang diakui oleh Cliff sebagai lagu favoritnya. Penampilan terakhir Cliff terjadi di Stockholm, Swedia, yaitu tanggal 26 September 1986 di Solnahallen Arena.
Selama tur Damage Inc. di Eropa yang menyokong album Master of Puppets, anggota band komplain tentang ruang tidur di bus tur mereka yang kurang nyaman dan tidak memuaskan. Mereka sering melakukan undian untuk memilih ruang tidur yang paling nyaman dan luas. Tanggal 26 September 1986 mereka mengundi dengan mencabut kartu, yang kartunya tertinggi berhak memilih pertama. Cliff Burton mendapatkan kartu as sekop, kartu tertinggi, dan memilih ruang tidur milik Kirk Hammett, yang kemudian memilih tidur di depan, dekat sopir.
Menjelang jam 7 pagi tanggal 27 September 1986, saat semua anggota band tidur, bus tergelincir keluar jalan (the E4, 12 mil utara Ljungby) dan jatuh ke samping, mendarat di rerumputan Ljungby Municipality, dekat Dorarp di wilayah pedesaan selatan Swedia. Burton terlempar keluar jendela bus yang kemudian menimpa tubuhnya dan nyawanya pun tak tertolong.
James pernah mengungkapkan bahwa dia yakin bus terbalik karena sopirnya mabuk. Dia juga menyatakan sudah menyusuri jalan itu untuk mencari ‘black ice’ (lapisan es tipis dan transparan di jalan yang sering tidak terlihat oleh pengemudi) yang mungkin menyebabkan bus terpeleset, namun dia tidak menemukannya. Seorang fotografer lokal, Lennart Wennberg (yang mendatangi lokasi kecelakaan pagi berikutnya) menyatakan bahwa jika penyebab kecelakaan adalah ‘black ice’ sungguh sulit diterima karena suhu saat itu lebih dari 0 derajat Celcius. Namun dalam persidangan, sopir bus menyatakan bahwa dia tidak minum dan cukup istirahat sehingga tidak mengantuk saat bertugas. Sopir bus bebas tanpa hukuman. Kirk pernah bercerita bahwa James terlihat marah sekali mengetahui Cliff meninggal dan hampir saja menghajar sang pengemudi bus.
Jasad Cliff Burton dikremasi dan abunya disebar di beberapa tempat favoritnya di kawasan Bay Area, salah satunya adalah Maxwell Ranch. Pada saat upacara pelepasan tanggal 7 Oktober 1986, lagu ‘Orion’ diputar untuk mengiringi kepergian Cliff. Potongan lirik ciptaan Cliff dalam lagu ‘To Live Is to Die’ yaitu “...cannot the Kingdom of Salvation, take me home” ditulis di tugu peringatan Cliff di Ljungby, Swedia bersama tulisan lain ‘thank you for your beautiful music’.
Lagu ‘To Live Is to Die’ adalah lagu yang diciptakan Metallica sebagai penghormatan kepada Cliff Burton, dan bassline diambil dari rekaman ngejam Cliff yang belum digunakan di album sebelumnya. Dalam lagu ini bagian bass dimainkan oleh bassis baru, Jason Newsted. Selain itu Metallica menggelar Orion Music + More Festival pada tahun 2011 dan 2012 untuk mengenang Cliff.
Dalam rangkaian show peringatan 30 tahun Metallica di Fillmore SF, James Hetfield mengenang Cliff sebagai pribadi yang unik, yang sangat total dalam bermain musik.
Menurut James, saat manggung Cliff akan larut dalam lagu, dia selalu headbang, dan saat kepalanya mendongak, mata Cliff bahkan hanya terlihat bagian putihnya saja! Tapi ketika James atau Lars melakukan kesalahan dalam memainkan lagu, Cliff akan berhenti dan menengok ke arah rekannya yang melakukan kesalahan dan wajahnya mengekspresikan kekesalan seolah mengalami hari paling buruk.
Dave Mustaine, gitaris Megadeth yang selama di Metallica bersahabat baik dengan Cliff sangat terpukul mendengar kematiannya dan menulis lagu ‘In My Darkest Hour’ sebagai penghargaan kepada Cliff. Namun lirik lagunya tidak terkait dengan kematian Cliff. Band Anthrax juga mendedikasikan album mereka Among the Living, untuk Cliff. Demikian juga dengan album Metal Church, The Dark.
Sebuah biografi, To Live Is to Die: The Life and Death of Metallica’s Cliff Burton, ditulis oleh Joel McIver, dipublikasi oleh Jawbone Press bulan Juni 2009. Kirk Hammett memberikan kata pengantar di buku ini.
0 Comments